» Read More...
SEA Games (Sepak Bola) - Indonesia Gagal Raih Emas Sea Games 2011
5.000 Anak Berkreasi di Kompetisi Robot
» Read More...
Pelatih Thailand: Kartu Merah Mengacaukan Permainan
» Read More...
Puteri Indonesia Terharu Kalahkan Malaysia
» Read More...
PROFIL: 18 Pemain Aceh Pulang Dari Paraguay
Menurut keterangan guru pendamping tim Aceh Mirza Afuady yang dihubungi GOAL.com Indonesia, rombongan tim menghabiskan dua hari perjalanan dan telah mendarat di Jakarta pada 11 November 22:50 WIB.
Mirza mengurai selama latihan di Paraguay, tim ini dilatih oleh pelatih teknik asal Argentina, Luis Sosa dan dua orang asistennya asal Paraguay.
Para pelatih ini, lanjut Mirza, juga akan ikut ke Indonesia untuk mendampingi anak-anak Aceh dalam pertandingan uji coba dengan klub-klub lain. Dia menyebutkan, selama kurang lebih tiga tahun belajar di Paraguay, sudah banyak ilmu yang didapat anak-anak dan harapannya bisa digunakan untuk kemajuan sepakbola Aceh dan Indonesia.
"Kalau dari sisi skill anak-anak sudah berkembang dan pola permainan mengadopsi gaya Amerika Latin," ungkap Mirza.
Dia menambahkan, awal kali berangkat ke Paraguay semua tim diperkuat 30 pemain.
"Kemudian bulan April 2011 sudah ada yang dipulangkan 12 orang. Kebanyakan atlet yang dipulangkan karena cedera. Jadi hanya tinggal 18 pemain yang ada di Paraguay dan ikut pulang," bebernya.
Selama di Paraguay, para pesepakbola dilatih dan kemudian dipantau dan sudah memperkuat beberapa klub Paraguay baik itu dari Primera DivisiĆ³n (divisi 1), DivisiĆ³n Intermedia (divisi 2),Primera de Ascenso (divisi 4) dan Segunda de Ascenso (divisi 5).
Dari yang 12 pemain itu juga, satu di antaranya sempat masuk timnas U-19 Piala AFF 2011. Tim tersebut diambil dari tim Aceh yang merupakan juara di Arafura Games 2011 di Australia. Dari 12 pemain yang diseleksi untuk memperkuat timnas, hanya satu yang terpilih.
Pemain-pemain Aceh di Paraguay masih dalam usia pelajar setara SMA, itulah sebabnya mereka juga didampingi guru pendamping Mirza Afuadi. Mereka pertama kali berangkat 8 Agustus 2008. Pemerintah Provinsi Aceh telah mengalokasikan dana sekitar Rp45 miliar untuk mendanai pembinaan sebanyak 30 atlet sepakbola remaja usia 15 tahun ke bawah selama tiga tahun di Paraguay. (gk-38)
Berikut daftar pemain Aceh yang pulang ke Indonesia, diurut berdasarkan klub yang telah diperkuat selama berguru di Paraguay:
Cerro PorteƱo(klub Divisi 1 Paraguay) | |
Zikri Akbar 8 Mei 1992 Striker | Rahmanuddin 13 Maret 1993 Penjaga Gawang |
Fernando de la Mora (klub Divisi 2 Paraguay) | |
Muarrif 20 Maret 1993 Bek | Jalwandi 13 Februari 1993 Striker |
Taufiq Aqsa 18 Januari 1994 Gelandang | Bryan Muharram 2 Juli 1992 Gelandang |
1Āŗ de Marzo(klub Divisi 4 Paraguay) | |
Randy Risky 13 Februari 1993 Bek | |
AtlƔntida(klub Divisi 4 Paraguay) | |
Hadina Rivaldi Diaz 27 April 1994 Penjaga Gawang | Dede Ramadhan 20 Maret 1993 Gelandang |
T. M. Iqbal Alfajri 19 Desember 1992 Bek | Syahrizal 2 Oktober 1993 Bek |
12 de Octubre (klub Divisi 5 Paraguay) | |
Rahmat Maulana 10 April 1993 Bek | Andri Muliadi 26 Februari 1993 Bek |
Nendi Fadriansyah 28 Maret 1993 Bek | Firdaus Ramadhan 6 Maret 1993 Bek |
Imanda Putra 10 Oktober 1993 Bek | Muhammad Lirival Andrea 20 Oktober 1993 Striker |
Ahmad Agung Fauzan 12 Desember 1992 Gelandang |
» Read More...
Indonesia vs Qatar: Kalah Telak, Qatar Robek Tiket 'Pasukan Garuda'
Langkah Indonesia di kualifikasi Pra-Piala Dunia 2014 terhenti sudah. 'Garuda' dihentikan oleh Qatar setelah kalah telak di Doha.
Pada pertandingan yang berakhir Sabtu dini hari WIB (12/11/2011), Indonesia ditekuk Qatar 4-0 lewat dua gol Khalfan Ibrahim, dan dua lagi oleh Muhammad Razark dan Sebastian Andres Quintana.
Sejak pertandingan di Doha itu dimulai, Indonesia terus digempur oleh lini depan Qatar yang mengandalkan kecepatan dan transisi cepat dari belakang ke depan.
Menit-14, kelengahan lini belakang Indonesia memaksa Hendro Kartiko melakukan penyelamatan krusial untuk menahan tendangan keras Khalfan Ibrahim. Gawang Indonesia pun masih aman.
Meski sempat menampilkan pertahan yang cukup rapat, akhirnya kesalahan sendirilah yang membuat gawang timnas 'Merah-Putih' robek.
Akhirnya pada menit-30 gawang Hendro Kartiko harus kebobolan lewat sebuah voli Muhammad Razark usai memaksimalkan blunder yang dilakukan Boaz Solossa di serempat lapangan sendiri.
Hanya tiga menit berselang Hendro kembali harus memungut bola dari gawangnya lewat eksekusi penalti Khalfan Ibrahim, setelah Hamka Hamzah melanggar pemain Qatar di kotak terlarang.
Setelah kebobolan dua gol, permainan Bambang Pamungkas cs lebih berkembang. Berkali-kali usaha M. Ridwan dan Boaz mengancam pertahanan lini pertahanan Qatar.
Peluang terbaik didapat pada menit-36 lewat Tony Sucipto. M. Ridwan yang lepas di sisi kanan lapangan melepaskan umpan datar ke mulut gawang Qatar, Tony dapat menyambutnya tapi bola masih bisa diselamatkan Marcone Amaral di depan gawris gawang.
Setelah itu giliran Boaz yang mendapat peluang pada menit-41. Lepas dari kawalan di sisi kiri kotak penalti, Tendangan kaki kiri pemain Persipura Jayapura itu hanya menghujam mistar gawang Qasem Burhan.
Dibabak kedua, Indonesia harus lagi-lagi merasakan dua gol tambahan. Ibrahim kembali membuat jala gawang Indonesia bergetar setelah kerja sama satu duanya dapat menembus pertahanan Indonesia di menit-64.
Setelah itu Indonesia tampil lebih berani dalam menyerang, namun kurang akuratnya umpan dan kerap membuat kesalahan sendiri membuat selalu gagalnya usaha menemukan ruang terbuka.
Alih-alih memperkecil kedudukan, Indonesia malah kembali kebobolan pada injury time babak kedua. Sebastian Andres Quintana berhasil lepas dari kawalan Hamka Hamzah sebelum menipu M. Roby dan melepaskan tendangan keras untuk menaklukan Hendro.
Akhirnya Indonesia pun kembali gagal memecah telur poinnya sampai partai keempat. Kekalahan ini pun memastikan langkah Indonesia terhenti sampai disini, setelah tidak mungkin mengejar ketertinggalan poin dari Iran dan Qatar yang sudah mengumpulkan delapan poin.
Pada laga lain Grup E, Iran dan Bahrain harus puas berbagi angka satu, usai bermain 1-1.
» Read More...
RD Puas Lihat Permainan Timnas U-23
Indonesia mengalahkan Singapura 2-0, Jumat, 11 November 2011.
BeritaKita - Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan menyambut gembira kemenangan timnya lawan Singapura, Jumat, 11 November 2011. Menurut RD itu, pasukannya telah menunjukkan kemampuan terbaiknya dalam laga ini.
"Syukur, hari ini kami menang. Anak-anak bermain cukup baik dan disiplin dalam penempatan posisi. Ini membuat Singapura sulit untuk melakukan tekanan," kata RD dalam jumpa pers usai laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan.
Menurut RD bermain siang hari ternyata cukup menguras tenaga para pemainnya. Beruntung Ferdinand Sinaga dan kawan-kawan mampu melewatinya dan mempertahankan keunggulan 2-0 hingga pertandingan usai.
"Awalnya kami berpikir kalau cuaca panas itu akan menguntungkan karena kami lebih lama recovery-nya. Namun ternyata para pemain kepanasan juga di lapangan. Mereka telah memberikan yang terbaik hari ini," bebernya.
Indonesia memetik poin penuh dalam duel keduanya pada Grup A SEA Games 2011. Bertanding di SUGBK, Senayan, siang tadi, Garuda Muda berhasil menekuk Singapura 2-0. Dua gol timnas dicetak Titus 'Bonai dan Patrich Wanggai.
"Ada beberapa kesalahan yang tak perlu terjadi di sepertiga lapangan kami. Ini membuat lawan mampu membuka beberapa peluang. Namun secara umum tim bermain bagus," kata RD.
Sementara itu, kapten timnas, Egi Melgiansyah mengatakan kalau timnya sempat terkendala dengan panasnya cauca siang tadi. Namun beruntung, gol cepat Patrich Wanggai mampu membuat timnas U-23 bermain lebih tenang.
"Kami bermain dalam cuaca yang sangat panas, namun Alhamdulillah kami bisa mengatasinya dan mencuri gol di menit awal. Ini membuat kami bermain lebih tenang," kata Egi. (C)
» Read More...